Perkembangan selama lima
tahun terakhir yaitu periode 2009–2013, jumlah dan persentase
penduduk miskin di Sulawesi Tengah
terus mengalami penurunan secara significant.
Masing-masing tahun 2009 sebanyak 489,84
ribu jiwa (18,98 persen), tahun 2010 sebanyak 474,99 ribu jiwa (18,07 persen), tahun 2011 (bulan Maret) sebanyak 423,63 ribu jiwa (15,83 persen), tahun 2011 (bulan September)
sebanyak 432,07ribu
jiwa (16,04persen), tahun 2012 (bulan Maret)
sebanyak 418,64 ribu jiwa (15,40 persen), tahun 2012 (bulan September) sebanyak
409,60 ribu jiwa (14,94 persen), dan untuk tahun 2013 (bulan Maret) sebanyak 405,42 ribu jiwa
(14,67 persen) sedangkan untuk
tahun 2013 (bulan September) sebanyak 400,09 ribu jiwa (14,32 persen).
Penduduk miskin di Sulawesi
Tengah keadaan Maret
2013 sebanyak 405,42 ribu jiwa (14,67 persen)sedangkan keadaan September 2013 sebanyak 400,09 ribu jiwa (14,32 persen). Hal tersebut berarti
tingkat kemiskinan turun sebanyak 5,32 ribu jiwa atau turun 0,36 persen point. Jika dilihat
tingkat akselerasi terjadipengurangan penduduk miskin di
Sulawesi Tengah padaperiode
Maret 2013–September2013 sebesar 1,33 persen. Selamaperiode Maret 2013–September 2013, penduduk miskin di daerah
perkotaan bertambah
sekitar 4,53 ribu jiwa dan di daerah perdesaanberkurang sekitar 9,86 ribu jiwa.
Periode Maret 2013–September 2013, Garis Kemiskinan naik
sebesar 10,00 persen, yaitu dari273.624,-per kapita per bulan pada Maret 2013 menjadi Rp. 301.000,- per kapita per bulan pada September 2013.
Periode Maret 2013–September2013, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) menunjukkan
penurunan dari 3,09 menjadi 2,28. Hal tersebut mengindikasikan
rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis
kemiskinan mengarah semakin mengecil
artinya rata-rata
pengeluaran penduduk miskin cenderung mendekati garis kemiskinan atau ke arah yang lebih baik.
Indeks Keparahan
Kemiskinan (P2) menunjukkan kecenderungan menurun dari 1,04 periode Maret 2013 menjadi 0,52 pada periode September 2013, hal tersebut
menunjukkan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin semakin mengecil.